Jumat, 29 Maret 2013

How to Make a Lava Lamp



Dalam tugas KPST ini kami dari kelompok 5 SI-36-04 Institut Teknologi Telkom, yang beranggotakan
  1. Theresia Yudith D.P           (116120125)
  2. Rissa Puspita                         (116120143)
  3. Dyah W.Iswari                      (116121154)
  4. Archie Ekaviansyah           (116121158)
melalukan percobaan tentang pembuatan lampu lava dengan mengupas teori sains yang ada dalam percobaan tersebut.
Ada beberapa tugas yang sudah kami kerjakan, diantaranya :
  1. Memilih topik sains yang tepat
  2. Membuat artikel berisi ulasan                                                         (klik disini)
  3. Membuat presentasi                                                                     (klik disini)
  4. Membuat skenario video                                                                (klik disini)
  5. Membuiat video simulasi tentang percobaan tersebut                          (klik disini)
Dan dibawah ini kami mecoba member ulasan tentang video simulasi percobaan yang kami lakukan.
How to make a lava lamp
At the beginning curiosity of human  to create light to produce a form of discovery which had been. Developed in according with the development of science and technology.Begin from someone who wants create light to brighten the darkness, then create fire from friction of the two stones, with the technological developments. Thomas Alva Edison find a lamp which used to brighten the darkness. On the experiments the lamp is used as a heat source. Lava lamp was developed by a Craaven walker at the endd of 1940.
In this video we'll explain the substance with a different density which will be given thermal energy will produce a work that is useful in your life. There is also the phenomenon when two different substances mixed with the right composition used in lava lamps. Which is a proprietary secret, but in general, one of the water-based liquid and the other is oil-based. Water phase may be water mixed with alcohol or water-soluble solvent. The second fluid must meet a number of design criteria: it must be dissolved in water, heavier and solid then unreactive, non-flammable and cheaper.
It should also be non toxic, unchlorinated, not emulsified in water, and it should have a greater coefficient of expansion in water. While the selection of the fluid is changed from light to light, there was a design change that should be considered because the
are available in a variety warns, sizes and styles.
Okay we're ready to present the example of the phenomenon
Before we make this experiment, we need:
Water
Plastic bottle
Cooking oil
Food coloring
Baking soda
Salt
Here this Instructions:
First, you can Pour water into the plastic bottle until it is around one quarter full.
Second Add around a dozen drops of food coloring to the bottle
Next u can See the food coloring falls through the oil and mixes with the water.
Third, Pour in cooking oil until the bottle is nearly full.
And then you must Wait until the oil and water have separated.
After that you can Put the baking soda to the bottle to see the bubbles.
To see any bubbles you can add salt in on the bottle.
And enjoy the experiment.
And What's happening with this experiment?
If you've put our oil and water experiment you'll know that the oil and water don't mix very well. The oil and water you added to the bottle separate from each other, with oil on the top and water on the bottom because it has a lower density than water. The food coloring falls through the oil and mixes with the water at the bottom. Put the baking soda you drop in after releases small bubbles of carbon dioxide gas that rise to the top and take some of the colored water along for the ride. The gas escapes when it reaches the top and the colored water falls back down. Those are the bubbles that lcarry the colored water to the top of the bottle. Adding more baking soda to the bottle keeps the reaction going. To make any bubbles you also can put any salt in the bottle.
This experiment demonstrates some science you already know: that oil and water do not .mix. Even if you try to really shake-up the bottle, the oil breaks up into small drops but will not mix with the water or the (water-based) food coloring. This will keep the oil distinct from the colored water, giving the lamp a nice effect. In addition, the Baking soda reacts with the water to make tiny bubbles of carbon dioxide gas. These bubbles attach themselves to the blobs of colored water and cause them to float to the surface. When the bubbles pop, the color blobs sink back to the bottom of the bottle.
So, hopefully you can enjoy it.

Kebudayaan, Peradaban, Teknologi

Apa yang dimaksud dengan kebudayaan, peradaban, dan teknolodi. Serta apa kaitannya satu dengan yang lain ?

Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.


Kaitan antara kebudayaan dan peradaban
peradaban merupakan hasil dari kebudayaan tersebut terhadap perilaku & kebiasaan manusia..



Metode Ilmiah dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Metode Ilmiah

merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

  1. Pertanyaan
  2. Hipotesis : jawaban sementara yang perlu dibuktikan lagi kebenarannya.
  3. Variabel bebas
  4. Variabel terikat
  5. Variabel kontrol
  6. Grup kontrol
  7. Data
  8. Kesimpulan
  9. Mempublikasikan hasil
  10. Diuji ulang (oleh peneliti yang lain)
Perkembangan Ilmu Pengetahuan

                  Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya.Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya
Zaman Pertengahan
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama
Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
Zaman modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah.
   

Rabu, 06 Maret 2013

Model Berkomunikasi

Argumen terbentuk dari sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi itu diperlukan untuk dapat berpikir kritis, berpikir untuk belajar dan menjelaskan, bukan hanya dalam menyampaikan pendapat tetapi juga dalam mendengarkan di dalam sebuah komunikasi.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi yaitu :
a. Clarity (kejelasan)
    Kejelasan dalam memberi maupun menerima yang terbentuk dalam suatu komunikasi. Kejelasan dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 
1. Seek Elaboration yang berarti menguraikan lebih detail, lebih spesifik
2. Seek Illustration yang berarti memberikan gambaran dengan analogi atau permisalan
3. Seek Example yang berarti memberikan penjelasan dengan mengungkapkan contoh - contoh nyata yang ada

b. Accuracy (ketepatan)
    Tidak harus mengarah kepada pusat melainkan tidak menjadi permasalahan apabila berada di luar pusat tetapi masih dengan tujuan yang sama

c. Precission (keteittian)
    Mendekati ke pusat atau mendekati tujuan yang sama

d. Inrelevan dan Relevan
    Inrelevan berarti tidak sesuai dengan tujuan, sedangkan relevan berarti sesuai dengan tujuan yang ada

e. Depth
    Berada pada area yang sama dalam berkomunikasi

f. Breadth 
   Sama seperti depth berada pada area yang sama dalam berkomunikasi 

g. Logic
   Dalam berkomunikasi apa yang disampaikan harus sesuai dengan logika yang ada


Perbedaan Truth dan Valid

Truth merupakan sesuatu kebenaran dengan melihat faktanya apakah hal tersebut benar atau salah, sedangkan valid yaitu melihat kronologi atau runtutan kejadian yang benar, atau melihat logikanya
    

 

Argumen

Argumen merupakan kumpulan proposisi yang terdiri dari premis dan conclusion atau kesimpulan. Premis itu sendiri mengandung pengertian alasan yang dapat mendukung adanya atau terbentuknya sebuah kesimpulan.

Suatu argumen dapat dianalisis dengan 3 tahap yaitu :
1. Implikasi
    Tahap pertama dalam menganalisis suatu argumen yaitu dengan melihat situasi yang ada
2. Rekonstruksi
    Tahan kedua dalam menganalisis suatu argumen dengan cara mengidentifikasi premis dan kesimpulannya
3. Evaluasi
    Tahap yang terakhir yaitu adalah mengevaluasi argumen yang ada